[Review] : Sewa Motor di Bandung

Kalau ke Bandung naik mobil pribadi sih udah pernah, tapi kali ini aku mau coba ke Bandung naik kereta dari Stasiun Gambir dengan keberangkatan jam lima pagi.

Terus selama di Bandung naik apa, Ma?
Aku coba sewa motor untuk dua hari di sana. Karena kalau sewa mobil pasti budget nya lebih gede dan week end di Bandung bakal kena macet sana sini. Apalagi tujuanku itu ke daerah Lembang.

Setelah browsing jasa sewa motor di Bandung dan sudah baca beberapa review dari penggunanya, aku coba hubungin Naya Rental Motor Bandung. Begitu sudah deal dengan harga sewa dan jam pengantaran motor, tiba-tiba sekitar satu minggu sebelum keberangkatan si admin ini kasih kabar kalau banyak penyewa yang memperpanjang masa sewanya. Jadinya aku ga kebagian motornya deh.


Karena masih ada waktu seminggu, aku langsung menghubungi rental lainnya yang kontaknya diberikan oleh Naya Rental. Yaitu Sava Rental dan RifTrans. Sayangnya motor di Sava Rental pun udah juga ga tersedia lagi karena banyak penyewa yang memperpanjang masa sewanya.


Karena di Sava Rental aku ga dapet motor, jadilah pilihan terakhir di RifTrans. Sebenernya agak rugi sih dengan harga sewa yang ditawarkan rental, karena penyewaan ini hitungannya harian di akhir pekan, bukan 24 jam dari serah terima motor, ditambah untuk hari keduanya kan aku cuma sampai jam 11 siang di Bandung. Setelah penuh pertimbangan, akhirnya pilih unit motor Honda Beat FI dengan harga sewa untuk dua hari Rp.170.000 ditambah biaya antar dan jemput motor Rp.30.000, totalnya jadi Rp.200.000. Untuk mastiin supaya ga kehabisan motor lagi, aku kirim DP sebesar Rp. 50.000 ke RifTrans itu (karena si admin kasih aku saran untuk kirim DP supaya sama-sama mastiin).


Satu hari sebelum keberangkatan aku hubungi rental motor tersebut untuk memastikan dan menanyakan kembali soal jaminan yang menjadi syarat dalam penyewaan. Pokoknya selama pemesanan ga ada masalah deh, si admin juga cepat tanggapannya, walaupun waktu aku kirim konfirmasi pembayaran DP cuma di-read WhatsApp-nya.


Ketika kereta tiba di Stasiun Cimahi, aku langsung menghubungi rental untuk mengantar motor saat itu juga ke Stasiun Bandung, supaya jeda untuk nunggu kurir datang ga terlalu lama. Tapi nyatanya kurirnya sedang mengantar motor juga ke Dago.
Dan disinilah masalahnya dimulai. Sesampainya di stasiun, aku nunggu sekitar 20 menit di sana sampai akhirnya si kurir itu telepon dan ngasih tau kalau dia udah di parkiran pintu utara stasiun. Begitu di parkiran aku malah ga ngeliat ada motor Beat FI disana, cuma ada motor Vario Tecno dan Revo (Karena aku sewa 2 unit Honda Bear FI). Sebelum aku tanya, si kurir itu langsung ngejelasin kalau unit yang aku sewa udah dipake orang dan aku cuma kebagian Vario Tecno dan Revo. Aku ngerasa kecewa banget karena si admin dari RifTrans ini ga kasih tau sebelumnya kalau unit yang aku pesan lagi kosong.


Disaat transaksi si kurir meminta KTP dan ID lainnya sebagai jaminan. Setelah menyamakan identitas, aku cuma kasih kartu BPJS dan ID kantor. Begitu juga Ipal cuma kasih kartu NPWP dan ID kantor ke kurir. Salahnya, aku ga ngecek motornya dulu (jas hujan, stnk, plat dan lain-lain) malah langsung transaksi uang sewa ke kurir. Setelah itu si kurir kasih kami tanda terima, tapi di tanda terima itu atas nama Jasa Prima Rental (nah lho..) aku ga tau ini yang salah siapa, atau mungkin si RifTrans dan si Jasa Prima ini masih satu perusahaan, kah?



 Disaat yang bersamaan, si Ipal berinisiatif untuk test drive motor Revo nya di area parkir, tapi sayangnya bensinya kosong banget. Terus si Ipal ngeluh ke kurir kalau bensinnya habis. Si kurir dengan santai jawab "tenang aja, Kang, nanti di atas sana (arah Lembang) ada pom bensin kok setelah layang Pasupati". Makin-makin lah kecewa dan keselnya aku dan rombongan dengan si kurir dan rental ini. Bukan masalah adanya pom bensin sih, terus kenapa ini motor kosong malah disewain sih. Kan kita udah bayar sewa, seenggaknya ya jangan kosong-kosong amat lah.


Aku buka box motor Vario yang bakal aku kendarain. Aku cuma fokus ke jas hujan yang menurutku jas hujan bukan buat berkendara. Waktu perjanjian di WhatsApp si admin malah nyuruh aku bawa jas hujan sendiri, biar nyaman katanya. Aku ga mau dong, terus aku minta jas hujannya dua untuk satu motor dan jas hujannya itu yang atas-bawah atau memang untuk pengendara motor. Tapi nyatanya aku malah dapet jas hujan plastik dan itu cuma atasan doang. Saat itu juga aku berharap Bandung ga turun hujan selama aku di jalan.

Ga lama kemudian, ada dua orang datang lagi yang dimana mereka temannya si kurir dengan mengendarai motor yang berbeda, yaitu Revo dan Mio. Kemudian si kurir menawarkan untuk menukar motor Revo yang dipakai Ipal dengan Revo atau Mio yang baru aja tiba. si Ipal langsung deh test drive motor Revo yang baru datang itu (pikir Ipal kalau Mio pasti ga kuat nanjak). Kelebihannya cuma satu, bensinnya ada. Tapi mesin motornya agak ga enak untuk dikendarain dibanding Revo yang pertama. Akhirnya Ipal pilih motor Revo pertama dan kita pergi keluar stasiun tanpa ngecek kelengkapan surat kendaraan masing-masing. (sebagai pelajaran ya buat kalian kalau mau sewa motor harus cek dengan-amat-sangat-teliti. Jangan kelupaan sedikit pun kayak kami).
Kemudian kami mencari pom bensin untuk motor Revo yang dikendarain Ipal. Karena si Ipal ga ngecek kelengkapan surat kendaraan, jadinya setelah isi bensin dia baru sadar kalau motor itu ga ada STNK dan cuma ada SURAT TILANG di dalam jok motor. Buru-buru deh telepon kurir yang tadi untuk minta ganti unit dengan surat kelengkapan yang lengkap. Dan kita disuruh ke rentalnya buat tuker motor, padahal aku minta abangnya anter motor ke pom dimana lokasinya ga jauh dari tempat rental itu. Makin-makin kan keselnya kita malah dibikin ribet gini.





Tibanya di rental si Ipal cuma ditawari motor Revo yang mesinnya ga enak buat dikendarain (motor Revo yang kedua di test drive di stasiun). Karena ga ada pilihan akhirnya si Ipal mau deh pake motor Revo itu dan bensin yang sudah diisi di Revo pertama malah dipindahin sama kurir ke Revo yang akan dipake Ipal. Aku langsung WhatsApp si admin untuk mengajukan keluhan mengenai semuanya yang aku rasain, mulai dari pelayanan, kualitas dan lainnya yang menurutku ini ga sesuai dengan perjanjian.



Aku pikir motor yang akan disewakan ini adalah motor yang memang milik perusahaan alias bukan motor pribadi. Jadi aku sih mikirnya kalau motor perusahaan akan diperhatikan kebersihan motornya, mesinnya, helmnya dan juga surat-suratnya. Apalagi sampe dikasih motor sewaan yang udah kena tilang. Tanggal yang harus ditebus itu kan 22 Juli 2016 dan aku aja pake motornya tanggal 6 Agustus. Masa iya itu STNK nya ga bisa ditebus?!

Awalnya aku kira motor Vario yang aku sewa ga bermasalah dalam hal apa pun. Karena di saat menuju Farm House Lembang motornya ga bermasalah, cuma si Mamas yang ngendarain bilang kalau gas nya agak melambat pas di tanjakan. Setelah kelar mengunjungi Farm House kami berencana untuk ke Tangkuban Perahu, tapi sebelumnya aku mampir ke pom bensin untuk isi amunisi si Vario. Setelah isi, si Mamas, Ipal dan Endang ke toilet dan aku duduk di atas Vario sambil liat-liat plat motor ini. Aku kaget banget pas liat platnya, ternyata masa berlakunya sudah habis, yaitu bulan Juli tahun 2016. Refleks aku langsung ngecek STNK si Vario dan benar aja, masa berlakunya sampai dengan 14 Juli 2016.





Aku langsung mengirim foto di WhatsApp ke admin mengenai plat motor yang udah kadaluwarsa dan si admin malah 'menggampangkan' persoalan ini. Aku pribadi sih langsung mikir yang macem-macem, takut ditilang dan dicabut SIM lah atau duh (amit-amit) pikiran jelek lainnya. Aku dan lainnya kan ke Bandung berniat untuk jalan-jalan santai bukan dibebani dengan masalah yang kayak begini. Akhirnya aku nekad untuk melanjutkan perjalanan ke Tangkuban Perahu, tapi sayangnya disaat udah setengah jalan, motor Vario langsung melambat dan ga kuat naik lagi. Aku nyerah dan langsung kembali menuju tempat wisata lainnya untuk cari aman. Ya walaupun di jalan rada-rada takut juga, takut sama polisi dan takut mesin tiba-tiba mati.

Si admin malah nyuruh kami servis motornya ke bengkel Honda resmi dan katanya akan diganti uang untuk servis (full) dengan syarat kasih tau admin apa aja yang akan diservis. Bukan. Bukan itu masalahnya. Waktu kami terbatas cuma gara-gara motor yang disewa. Dan saat itu jam sudah menunjukan pukul 3 sore. (emang bengkel resmi honda masih buka ya jam segitu? hari sabtu pula). Yang seharusnya sudah kemana-mana, kami malah mikirin motornya kuat apa ga di jalan. Ya akhirnya kami pilih tempat wisata yang aksesnya aman-aman aja dan lebih lama di satu tempat untuk menghabiskan waktu. Damn! rugi banget. Tapi ya udahlah, namanya juga pertama kali sewa motor. Dan kalau ga begini aku juga ga dapet pelajaran kan untuk trip selanjutnya ke Bandung. Dan aku capek juga ngeluh ke admin dan menurutku ga bisa kasih solusi yang tepat.

Di hari keduanya, aku sudah hubungi admin supaya jemput di stasiun jam 11 siang dan bawa jaminan kami supaya ga makin ribet nantinya. Tapi sampai jam 11.10 pun kurir belum dateng. Untungnya aku tiba di stasiun sebelum jam 11, dan bener aja kan kalau si kurir ini ngaretnya setengah jam buat jemput motornya.

Hal yang kayak gini bener-bener jadi pelajaran buatku, buat si Mamas, Ipal dan Endang yang mungkin mau ke Bandung lagi pake jasa sewa motor. Semoga yang aku alami ga dialami kalian yang baca review ini. Bukan maksud menjelek-jelekan rental ini. Namun tujuan aku buat review ini supaya jadi bahan pertimbangan buat kalian yang mungkin mau ke Bandung dan mau sewa motor di sana. Hati-hati aja ya pokoknya. 


---ISMA---

Komentar

  1. hai..
    aku kemarin udah DP ke Jasa Prima, tapi kok malah waswas ya setelah baca postingan kamu.
    Btw, motor yang kamu sewa kemarin vario yg Tecno 125 atau vario yg biasa?
    aku pesen vario tecno 125, tapi terus disuruh sebutin motor cadangan gitu, katanya sih kalau vario tecno 125 nya ga ada nanti yg d anter ya motor cadangannya.
    jadi makin waswas deh ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai, sorry ya baru dibalas.

      aku awalnya sewa dua unit beat fi, kak. cuma pas hari H ya kayak yang aku ceritain di atas, tanpa pemberitahuan dulu malahan.. aku kira motor vario nya enak dan nyaman dipakai, sayangnya mesinnya ga kuat naik selama ke lembang, bahkan parahnya ya pajak motor sama platnya tuh udah habis (lewat dua bulan malahan).

      aku sama si mamas sih mikirnya yang disewain ini adalah motor pribadi, bukan motor khusus sewaan. karena perawatan, kebersihan dan surat-suratnya ga diurus dengan benar. cuma agak kecewa aja sih dengan harga segitu mahal tapi kualitas yang kita dapet tuh ga ada.

      jadi gimana kak selama sewa di sana? aman atau malah sebaliknya?

      Hapus
    2. Vectoren, sewa motor matic daerah bandung , www.vectoren.com phone 081312667475

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar