Perjalanan Baru Bernama Pernikahan


Setelah dilamar Mamas pada 06 November 2016, kami berdua buru-buru menentukan tanggal Akad dan Resepsi serta mulai mencicil keperluan apa aja yang dibutuhin untuk hari istimewa kita berdua. Termasuk foto di atas dilakukan setelah tunangan, tujuannya sih untuk jadi salah satu figura nanti di Resepsi.


Rabu, 29 Maret 2017 pukul 09.00

Mamas dan keluarganya datang lebih awal sebelum penghulu datang. Bahkan aku sendiri ngga tau kalo penghulunya juga datang lebih awal. Jadi begitu aku turun ke ruang tamu si Mamas sudah selesai Ijab Qabul dan aku disuruh turun untuk segera tanda tangan berkas serta buku nikah.
Nyesel dan agak kecewa sih ngga liat muka geroginya si Mamas pas menjabat tangan si Abah hahaha... Tapi, ya sudahlah, yang penting sudah sah sebagai suami-istri.



Setelah Akad nikah dilaksanakan, kita berdua dan dibantu sahabat-sahabat dekat langsung membicarakan persiapan resepsi nanti. Bahkan selain persiapan acara dan lainnya, 500 souvenir pernikahan kami belum dipack sama sekali, jadilah kita kebut 3 hari untuk menyelesaikan itu semua.

Minggu, 02 April 2017

Gedung Pertemuan Citra 2 Ext menjadi tempat pilihan kami untuk melakukan resepsi pernikahan dengan adat betawi. Berhubung letak rumahku berada di pinggir jalan dan ngga memungkinkan  untuk mengadakan resepsi di rumah dengan jumlah tamu 750 undangan dan sepertinya yang akan datang berjumlah dua kali lipat dari jumlah undangan. Jadilah gedung pertemuan dekat rumahku menjadi pilihan utama untuk aku dan Mamas mengadakan resepsi.

Kalo kata orang tua, ngga usah mikirin apa-apa biar auranya terpancar. 
Ikhlas. 
Ngga boleh ngedumel apalagi marah kalo acara resepsi ngga sesuai dengan rencana aku dan Mamas.

Karena aku dan Mamas sebelumnya sudah berteman sejak lama dan menjalani pacaran selama tiga tahun, selama persiapan dan segalanya pun santai. Mudah untuk berkomunikasi. Dan Alhamdulillah dimudahkan segalanya.

Drama? tentu ada. Pasti ada.
Kadang bukan dengan pasangan, tetapi dengan keluarga.
Aku sendiri sempat cekcok dengan si Abah hanya soal undangan. Dan itu bikin aku nangis terus selama beberapa hari.

Alasan utama kami adalah, pernikahan itu bukan berada pada resepsinya, tetapi kehidupan setelah melakukan Ijab dan Qabul. Jadi, aku dan Mamas ga punya ekspektasi apa-apa dalam merencakan resepsi pernikahan, ngga muluk-muluk keinginannya.


****

Mungkin ini terlalu telat untuk mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang sudah berkontribusi banyak dalam acara resepsi pernikahan kami. Tapi kami ngga akan lupa atas pengorbanan kalian. Baik teman-temanku, teman-temannya Mamas dan juga adik-adik dari COSMO. Semoga kebaikan kalian akan menjadi buah manis di kemudian hari.

  • Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk teman-teman tercinta, yang sudah rela tenaga dan waktunya untuk menjadi panitia acara resepsi pernikahan aku dan Mamas. Love love love! Tanpa kalian mungkin acara resepsi aku dan Mamas ngga akan berjalan dengan baik 💓





  • Souvenir Handmade dari Mba Anung yang berguna banget. Mini pouch. Bahkan sampai saat ini aku masih suka senyum-senyum kalo ada salah satu tamu undangan ada yang pakai itu.
  • Percetakan undangan, Bapaknya Dwi. Thank you udah sabar banget walaupun sempat ada kesalahan 250 undangan yang salah cetak karena warnanya ngga sesuai dengan aku dan Mamas mau. Bahkan beliau rela cetak ulang tanpa dibayar.

                Desain undangan sendiri di Canva


              
Hasil cetak dan DIY packing undangan yang kami cari di Pinterest



Tips untuk yang mau menyegerakan pernikahan tanpa Wedding Organizer atau Wedding Planner,

  1. Hitung jumlah tamu kamu dan pasangan yang akan diundang. Termasuk jumlah tamu yang akan diundang menggunakan undangan fisik atau softcopy melalui Whatsapp atau LINE.
  2. Pastikan sudah memiliki tanggal dan tempat pernikahan
  3. Jika sebagian besar dana pernikahan berasal dari orang tua, bicarakan kesepakatannya. Dan sedikit mengalah ngga apa-apa kan? 
    Misalnya orang tua mau urusin biaya catering kamu, kamu cukup berikan masukan. Kalo ngga sesuai kemauan kamu, ikhlaskan. Bagaimanapun, ada dana dari orang tua yang berada di pernikahan kamu.
  4. Cari informasi soal trend undangan. Kalo kamu mau hemat, desain sendiri undangannya. Bisa lihat di Canva untuk berbagai macam desain undangan pernikahan, bahkan bisa disesuaikan dengan keinginan. Kamu tinggal cari percetakan dan packing sendiri undanganmu sesuai dengan keinginan.
  5. Cari juga informasi soal souvenir pernikahan yang bermanfaat untuk para tamu undangan dengan biaya murah dan terjangkau.
  6. Putuskan, apakah makanan yang akan disediakan dari catering atau memasak sendiri. Dan hitung dua kali lipat dari jumlah tamu undangan. 
    Misal tamu undangan 750x2 = 1500 porsi makanan yang harus kamu sediakan.
  7. Soal Bridesmaid atau Groomsman, pikirkan terlebih dahulu. Apakah mereka benar-benar tau tugas mereka dan seberapa dekat dengan kamu dan pasangan. 
  8. Kalo kamu mau sediakan makanan sampingan, kamu harus pilih mana yang akan disediakan lebih banyak jumlah porsinya. Hal ini bertujuan untuk menekan budget kamu juga.
  9. Tentukan adat apa yang akan kamu gunakan di pernikahan kamu. Dan ingat, ngga semua keinginan kamu bisa dilaksanakan ya, masih ada keinginan pasangan, orang tua atau mungkin calon mertua kamu.
  10. Jangan egois. Kalo kamu mulai merasa tertekan, cerita dengan sahabat atau pasangan. Pastikan kamu selalu terbuka dan baik komunikasinya dengan pasangan. Hal ini guna menghindari pertengkaran dalam persiapan pernikahan.
  11. Ajak pasanganmu untuk mempersiapkan segala sesuatunya, toh ini pernikahan untuk kalian kenang berdua, bukan orang lain.

Thank you
-- ISMA -- 








Komentar