Kali Kedua ke Yogyakarta (3D2N) : Day 2

Pemandangan dari kamar 315 pukul 05.00 pagi

Di hari kedua ini jadwal pertama kami adalah mengunjungi Borobudur. Karena sarapan sudah disediakan di hotel, jadilah kami lebih awal ke resto dan kumpul di lobi jam 7. Perjalanan menuju Borobudur memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Nggak banyak yang berubah sih sejak terakhir aku kesini. Bedanya hanya jam kunjungannya saja. Kami tiba di sini sekitar jam 9 dan belum terlalu ramai. Panasnya matahari juga belum begitu menyengat. Malah ketika tiba di puncak malah berawan.

Pak Ferry ini sangat ramah, bahkan dia ngajak naik tangganya aja pelan-pelan sambil cerita sejarah Borobudur ini. Jadi nggak berasa capek. Setiap tahapan tangga, foto-foto.. bercanda.. gitu terus sampai puncak.


Selesai berfoto-foto ria, Pak Ferry langsung memboyong kami ke Resto Jejamuran. Sesuai namanya, resto ini menyajikan menu dengan berbagai varian jamur. Jamur-jamur itu dimasak dengan berbagai macam rasa juga, ada saus asam manis, dibuat sate, sup, balado dan goreng tepung biasa. I'm not a big fan of mushroom, tapi setidaknya aku dapet inspirasi baru untuk olah jamur supaya si Mamas nggak bosan. Oya, di depan resto ini ada banyak tanaman jamur yang dipajang.




Oke, selesai makan siang, perjalanan selanjutnya adalah menuju Merapi. Kami akan Lava Tour di sana. Pak Ferry pun sudah bilang sebelumnya kalau kami akan basah-basahan di Kali Kuning. Jadi beliau mengingatkan supaya kami bawa baju ganti.

Cuaca di sana nggak panas hanya sedikit mendung dan udaranya sejuk. Mungkin karena daerah pegunungan ya.. Supir Jeep nya ramah-ramah, bahkan ada satu orang yang sukanya ngelawak, dari wajahnya sih mirip Ari Kriting - Comic tapi dia versi Jawa. hehehe...

Wefie first!
Kami selalu diingatkan bahwa barang-barang pribadi jangan pernah ditinggal di Jeep. Dan kalau bisa cukup bawa tas kecil aja. Pakaian ganti cukup disimpan di bus. Oya jangan lupa bawa kantong plastik untuk simpan tas kecil berisi barang berharga, hal ini supaya nggak ikutan basah di akhir perjalanan Lava Tour ini.

Tujuan pertama di Lava Tour ini adalah mengunjungi rumah warga di sekitar Merapi yang terkena lahar panas saat Merapi meletus pada tahun 2010 lalu. Jujur, aku langsung merinding ketika Tour Guide menceritakan bagaimana Mbah Marijan kembali ke rumahnya disaat sebelum gunung meletus. Serta foto-foto para relawan yang membantu proses pengusngsian dan lainnya yang bikin aku pengin nangis. Segala-galanya adalah Kuasa Allah SWT.

Batuan yang berasal dari gunung Merapi


Perabot rumah tangga yang sudah meleleh

Ruang keluarga dan deretan foto-foto evakuasi warga setempat



Selanjutnya kami dibawa menuju Batu Alien. Dari yang aku baca di sebuah artikel, batu ini sebelumnya nggak ada waktu gunung belum meletus. Tetapi setelah gunung meletus, batu ini sudah ada di posisi ini dan dari sudut tertentu tersirat seperti wajah. 

salah satu supir Jeep menjelaskan asal muasal Batu Alien



Selesai dari Batu Alien, kami menuju Bungker Kaliadem. Lokasi ini lebih naik lagi dari sini. lebih tepatnya dekat dengan gunung. Tadinya Bungker ini dibuat untuk perlindungan para relawan dari awan panas. Namun sayangnya, saat itu bukan awan panas yang datang. Melainkan lahar panas. Sehingga membuat dua orang relawan meninggal di dalamnya. Kami di bawa masuk dan langsung merinding, karena tempatnya agak kebawah dan gelap banget. Saat itu kabut sudah mulai turun, jadi kunjungan kami ke Bungker cukup singkat. Lagipula sudah ada petugas yang datang untuk menutup Bungker.

Pak Ferry on frane

Di parkiran Bungker Kaliadem ini ada warung kecil yang menyediakan Kopi Merapi. Kami melipir sejenak di sana untuk menikmati secangkir kopi. Harganya terjangkau dan kopinya enak. Lagi-lagi karena cuaca sudah agak mendung dan mungkin akan turun hujan. Jadilah perjalanan selanjutnya ke Kali Kuning. 

Aku belum bahas soal keamanan naik Jeep ya?
Jadi ini aman kok selama penumpang berpegangan dan memakai helm yang sudah disediakan. Kalau lagi musin hujan, katanya nggak terlalu ngebul, nggak pakai masker pun nggak masalah. Tapi saat kami kesana, jalanan menuju Batu Alien dan Bungker Kaliadem sangat berdebu, jadi sebelum berangkat kami diberikan masker dan penumpang diharap mengenakan kacamata. Dan emang benar, debunya tebel banget. Sampe kacamata dan baju banyak debu.

Tibanya di Kali Kuning, aku kira bakal biasa aja, karena memang airnya lagi nggak banyak. Tapi.... Aku nggak ngerti lagi sih dengan supir-supir Jeep ini. Mereka senang banget kalau kami ini pada basah di Kali Kuning. Jadilah mereka bikin strategi supaya kami harus basah bajunya. Mulai dari saring nyiprat dari satu mobil ke mobil lain dan cara lain supaya kami basah-basahan.

Selesai dari Kali Kuning kami kembali ke pangkalan Jeep dan berganti pakaian, selanjutnya adalah makan malam (aku lupa nama restonya) dan jalan-jalan di Malioboro.

Sayangnya malam itu, sedang Selasa Wage, jadi nggak ada pedagang emperan yang berjualan di sepanjang Malioboro. Hanya ada toko-toko yang buka. Jadinya kami nggak terlalu lama di sana. 

Pak Ferry langsung membawa kami balik ke hotel, selanjutnya adalah acara bebas. Aku dan Mamas memilih ke Sellie Coffee dan Tempo Del Gelato di Jalan Prawirotaman. Untuk menuju kesana bisa dengan Ojek Online atau pun Becak. 





Komentar