My First Spring in Tokyo

Day 1 - Shopping Time

Kami tiba di bandara Tokyo - Narita sekitar pukul 9 pagi waktu sana. Ditambah durasi pemeriksaan imigrasi yang antriannya cukup panjang dan menunggu dua orang yang penerbangannya berbeda dengan kami. Sambil menunggu dua orang itu datang ke terminal 2, kami menuju mesin SUICA untuk beli kartu. Di mesin ini tersedia menu Bahasa Inggris jadi gampang untuk aksesnya. Leader suami bilang kita beli yang harga 5000 Yen, katanya ini cukup untuk empat hari berada di Tokyo untuk perjalanan kereta dan bus. 

antrian mesin


Setelah rombongan lengkap, aku dan suami beli tiket bus untuk menuju Mitsui Outlet Park.
Tiket bus dikenakan biaya 1000 Yen per-orang. FYI, petugas loket biasanya nggak fasih dalam Bahasa Inggris, paling gampang untuk komunikasi adalah tunjukkin handphone kamu, waktu itu suami kasih lihat Google Maps dengan tujuan halte bus dekat Mitsui Outlet Park. Jadi petugas langsung bilang jadwal bus berikutnya. Itupun mereka nggak jelas bilang pukul 10.30 dalam Bahasa Inggris. Ya harus paham-paham dikit kalo mereka ngomong Bahasa Inggris dalam aksen mereka. Kecuali kalian memang bisa Bahasa Jepang.

Tiket Limousine Bus

Begitu keluar bandara, udaranya brrrr dingin banget. Serasa berada di ruangan ber-AC yang diset 16 derajat. Kalau yang nggak kuat dingin, pastiin pake jaket ya.

Kami langsung menuju pemberhantian bus di nomor 12 sesuai dengan yang tertera di tiket. Budayakan antri, bukan ngegerombol. Begitu bus datang, kondektur melabeli koper kami sebelum dimasukkan ke dalam bagasi. Lalu menunjukkan tiket dan masuk ke bus. Jangan lupa untuk pakai sabuk pengaman. Safety First!

Perjalanan ke Mitsui Outlet Park memakan waktu kurang lebih 30 menit. Sepanjang jalan pasti ada pohon sakura. Sayangnya baru sedikit bunga sakura yang mekar dan selebihnya aku nggak tau karena tidur hehehe...

Setibanya di Mitsui Outlet Park, Leadernya suami kasih tau kalo kami dikasih waktu sampai dengan 14.30 untuk belanja dan makan siang di sana. Disinilah aku dan suami berpisah dengan rombongan. Kami berdua cari makan sendiri dan belanja sendiri.

Dengan modal aplikasi Halal Gourmet Japan, aku bisa makan ramen halal di dalam Plena Makuhari. Namanya Ramen-tei YOSHINO Makuhari. Sayangnya cuma ada dua menu halal di tempat ini. Harga 700 Yen untuk ayam dan 830 Yen untuk udang. Ini porsinya gede banget lho ya dan ngenyangin banget.


Selesai makan siang, kami ke outlet Nike. Yang tadinya cuma mau liat-liat aja, foto barangnya dan kirim ke grup jastip, eh malah kami berdua jadi ikutan beli. Nike disana sedang diskon, harganya pun ada yang dibawah 500.000 rupiah dan di bawah 1.000.000 rupiah dengan tipe dan model yang katanya nggak ada di Indonesia. Atau sekalinya pun ada harganya masih di atas satu juta.

Lalu kami menuju Onitsuka Tiger. Harganya kisaran 6.000 - 11.000 Yen. Tapi warna dan tipenya kayaknya ada beberapa yang nggak ada di Indonesia.

Karena waktu sudah 14.30 jadilah kami langsung menuju meeting point. Tapi yang lain belum ada, nggak taunya mereka masih liat-liat di beberapa outlet. Bahkan ada salah satu orang yang beli jam Casio hanya 1.000 Yen. 

Setelah semua kumpul, kami menuju hotel dengan kereta. Selama tiga malam kami akan menginap di Presso Inn Akasaka. Jarak antara hotel dan stasiun nggak terlalu jauh. Tapi dari Mitsui Outlet Park memakan waktu satu jam, karena harus berpindah jalur sebanyak dua kali.

Karena sudah semakin sore, kami hanya menaruh barang dan melanjutkan perjalanan di sekitaran Akasaka. Kebetulan, dekat hotel ada pohon sakura yang sudah bermekaran. Jadi kami foto-foto dulu disana dan menuju toko serba 100 Yen. Sebenarnya harganya 108 Yen karena ditambah pajak. Tapi disana barang-barangnya cukup bermacam-macam. Mulai dari make up, peralatan makan, peralatan rumah, makanan dan lainnya.


Makan malam pertama kami di Coco Curry. Aku nggak tau ini halal atau nggak, karena di beberapa menu ada Pork nya. Jadi aku dan lainnya yang muslim paling aman pesen beef curry. Selebihnya Bismillah...
Kalau yang makannya dikit, bisa pesan ukuran nasi 200 gram ya.

Day 2 - Mount Fuji Tour with Klook

Tiket tur sudah dipesan waktu di Jakarta,  harganya sekitar 700.000 rupiah. Kebetulan saat itu di Klook ada promo BLOOM250, lumayan jadi lebih murah 20ribuan. Meeting point nya di VIP Lounge Shinjuku, lalu kami hanya menunjukkan print out bukti pemesanan yang ada barcode nya.

Pukul 8 pagi peserta sudah harus berangkat dari Shinjuku untuk menuju Arakurayama Sengen Park. Perjalanan memakan waktu 1 jam 40 menit. Dari parkiran bus peserta tur harus berjalan kaki untuk menuju Arakurayama Sengen Park. Melewati rumah-rumah penduduk lokal yang kebanyakan dari mereka adalah berkebun. Karena hampir di setiap rumah memiliki ladang. Waktu kami lewat, ada sepasang lansia yang tengah duduk dekat jendela sambil melambaikan tangan dan tersenyum kepada kami. Sambutan yang hangat seperti matahari yang menghangatkan di udara 8 derajat celcius.



Arakurayama Sengen Park ini memiliki banyak sekali anak tangga. Sayangnya aku nggak sanggup naik ke atas yang ada pagoda nya. Terlalu jauh dan peserta diberikan waktu cuma satu jam untuk mengunjungi tempat pertama ini. Suami yang akhirnya naik ke atas dan katanya bunga sakuranya belum mekar. 



Setelah melewati gerbang depan, ada beberapa penjual makanan. Seperti, ice cream dan cemilan lainnya. Bahkan ada buah-buahan juga. Harganya gimana? agak mahal sih, karena seharga makan siang atau makan malam.

Ice cream Chocolate and Vanila - 350 Yen

Perjalanan berikutnya adalah menuju Golden Shichifukujin in Lake Kawaguchiko. Kami berada disana nggak terlalu lama, karena sakura belum bermekaran. Lalu kami makan siang di Kawaguchiko Craft Park dan dilanjutkan menuju Oishi Park. Sayangnya belum banyak bunga yang bermekaran di sana. Jadi cuma foto-foto di pinggir danau yang banyak ilalangnya. Kemudian dilanjutkan ke tujuan terakhir yaitu Healing Village. Sekitar jam 4 sore tur selesai dan kami diantarkan ke Shinjuku.


Kawaguchiko Lake
Healing Village

Tibanya si Shinjuku, kami langsung cari makan malam di dekat Odakyu Department Store. Akhirnya kami merasakan Yoshinoya di negara asalnya. Kalau nggak ngerti dengan huruf kanji, kamu bisa foto menu nya di aplikasi Google Translate. Set bahasa terjemahan dari Japanese to Indonesia. Lalu swipe tulisan kanji di foto, nanti akan muncul terjemahan di atasnya. 

Menu salmon dan beef di Yoshinoya

Day 3 - Shinjuku Gyoen National Park

Tiket masuk

Untuk masuk ke taman ini pengunjung dikenakan biaya 500 Yen per-orang. Sakura di sini sudah banyak yang bermekaran. Bahkan berbagai macam warna. Yang dominan adalah warna putih dan soft-pink. Taman ini sangat luas. Ada danau di tengahnya. Pengunjung pun makin siang makin ramai. Banyak warga lokal dan turis yang tengah hanami di bawah pohon sakura. Jadi kami hanya bisa foto-foto dan menikmati keindahan bunga sakura di sana.

                                       


Kami berpindah ke Shinjuku untuk makan siang dan belanja (lagi). Tapi makan siang kali ini di Matsuya. Sekali lagi aku nggak tau ini halal atau nggak. Aku cuma bermodalkan aplikasi Google Translate untuk menerjemahkan menu di sana. Begitu tau yang mana yang beef, pemesanan dilakukan secara mandiri di vending machine. Lalu kasih bukti pemesanan ke pelayan.

Struk pembelian di vending machine



Sorenya kami habiskan untuk berbelanja di daerah Shinjuku dan belum afdol kalo nggak foto dengan patung Hachiko di Shibuya. Lanjut lagi menikmati sore ke malam di dekat Shibuya Crossing. Melihat orang yang lalu lalang, yang mungkin dengan sengaja menyebrang untuk menikmati sensasinya.


Di Stasiun Shinjuku ada kedai Takoyaki yang harganya 650 Yen dengan menu original. Isinya ada delapan dan potongan guritanya lumayan besar dibanding di Indonesia. Rasanya pun enak banget, gurih dan manis. Memang di Jepang untuk streetfood harganya lumayan mahal. Bisa seharga satu porsi untuk makan siang atau makan malam. Tapi porsinya ini juga nggak sedikit.

Makan malam kali ini kami berpisah. Ada yang makan sushi dan Yoshinoya. Menu masih sama kayak malam lalu, hehe... cuma itu sih yang aman. Karena besok kami harus pindah ke Narita, jadi balik ke hotel nggak terlalu malam untuk packing barang.

Day 4 - Sensoji Temple, Asakusa

Setelah check out dan titip barang, tujuan selanjutnya adalah Sensoji Temple, Asakusa. Begitu keluar stasiun, ada deretan tukang becak yang menawarkan sambil bilang 'be..cak' dan aku cuma senyum dengernya.

Kuil pagi ini padat banget. Nakamise-dori pun sesak. Jadi aku cuma lihat dan jajan jajanan khas Jepang yang nggak terlalu padat.



Waktu makin padat, selanjutnya kita mengunjungi Ueno Park. Begitu keluar stasiun, jalanan menuju Ueno Park penuh sekali. Dan begitu tiba di tamannya, udah penuh banget dengan orang-orang yang hanami di bawah pohon sakura. Hebatnya Jepang, walaupun penuh dan sesak, nggak ada sampah berserakan. Di tempat ini kami hanya berfoto-foto dan lanjut ke Ameya-Yokocho untuk makan siang dan berbelanja. 

Kalau bingung makan apa, tinggal buka aplikasi Halal Gourmet Japan. Di Ameya-Yokocho ada kedai halal. Namanya Chicken-Man. Sayangnya, antrian di kanan kiri kedai ini panjang sekali. Jadi pejalan kaki pun merasakan agak sesak karena penuh orang yang antri. Untungnya kami langsung dapat tempat makan dan akhirnya aku merasakan ayam di sini.

Begitu sudah kumpul lagi dengan rombongan, kami kembali ke hotel untuk ambil barang dan kembali lagi ke Keisei-Ueno Station untuk ke Narita. Ada 14 pemberhentian untuk menuju Keisei-Narita Station. Hotel kami selanjutnya adalah APA Hotel Keisei Narita Ekimae. Letaknya nggak jauh dari stasiun. 

Malamnya Leader suami ngajak ke Aeon Mall Narita. Untuk kesana, ada bus dari Keisei-Narita Station yang langsung ke Mall. Aku lupa berapa biayanya. Perjalanannya nggak lama kok, cuma sekitar 10 menitan. Di mall kami makan malam di foodcourt. Kebetulan ada Udon yang mirip Marugame Udon di Jakarta. Harganya kisaran 700 Yen per-porsinya. Bisa pilih juga mau ukuran small, medium dan large. Karena kesotoyan aku dan suami, kami pesan ukuran medium yang porsinya banyak banget.

Dan malam itu ditutup dengan berbelanja di Daiso. Sedangkan yang lain belanja sepatu Skechers dengan harga miring.

Day 5 - HOME SOON!

"Kumpul di Lobi 6.20 ya"
Kebiasaan kami selama di Jepang adalah morning call. Bangunin satu sama lain supaya nggak kesiangan. Dan kali ini nggak boleh ngaret karena bus datang tepat waktu dengan keberangkatan pukul 7.00. 

Perjalanan menuju ke Bandara Narita nggak terlalu lama. Yang lama adalah antrian check-in maskapai. Untungnya, petugas bilang bagasi yang masuk langsung sampai Jakarta. Jadi nggak perlu lagi urus bagasi ketika transit di Bangkok. Begitu juga dengan tiketnya, langsung dicetak untuk Bangkok - Jakarta.

Perjalanan dari Tokyo ke Bangkok memakan waktu lebih panjang (09.15 - 14.00) dan lebih sering mengalami turbulensi bahkan landing nya nggak mulus.

Kami transit di Bangkok sekitar 6 jam dan menghabiskan waktu selama itu di dalam Gate. Makan siang pun di MCD dengan menu Paket Cheese Burger dengan harga 200 Baht atau sekitar 90.000 rupiah. 

Beda dengan perjalanan dari Tokyo ke Bangkok yang sering turbulensi. Penerbangan ke Jakarta kali itu mulus sekali walaupun di luar hujan.

Kami tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 00.30 WIB. Dan aman melewati Bea Cukai.





Komentar